Catatan Harian Paralegal dan
Konselor Jenggik Utara
LSD Jenggik Utara Gelar Tes VCT HIV AIDS untuk BMI dan Keluarganya
LSD Jenggik Utara Gelar Tes VCT HIV AIDS untuk BMI dan Keluarganya
Untuk mewujudkan migrasi yang aman
dan sehat membutuhkan dukungan dari semua pihak. Selain berasal dari pemerintah
dengan paket-paket programnya, juga keberadaan stakeholder seperti
perusahaan jasa keberangkatan TKI, Karang Taruna, LSD signifikan dalam
mewujudkan warga bermigrasi aman. Berbagai upaya telah dilakukan oleh
komponen-komponen tersebut seperti membuat perangkat hukum dalam bentuk
Peraturan Daerah, Peraturan Desa atau awiq-awiq yang secara
spesifik melindungi BMI dan keluarganya. Akan tetapi satu kecenderungan umum
yang cukup mengkhawatirkan adalah kecenderungan dari stakeholder
tersebut melihat perlindungan hanya pada kondisi hilir BMI, yakni pada aspek
pemberangkatan dan penempatan.
Sementara secara tindakan hulu
seringkali dilupakan. Sehingga kita seringkali melihat tindakan terutama dari
SKPD Pemerintahan (Dinas STT) atau Kepala Daerah yang melakukan tindak
penanganan secara kasuistik. Seperti yang dituturkan oleh Direktur ADBMI, Roma
Hidayat pada beberapa kesempatan bahwa konsep perlindungan mesti dilihat secara
komprehensif. Kondisi TKI dan TKW bukan hanya dilihat dari penempatan dan kasus
yang menimpa TKI pada kurun periode tersebut, akan tetapi juga melihat efek
yang dihasilkan setelah penempatan. Seperti kesehatan para TKI, kemampuan untuk
maksimalisasi remittance oleh keluarganya dan tentunya aturan yang lebih
secara spesifik mengatur masalah per-TKI-an.
Desa Jenggik Utara yang merupakan
satu di antara 10 desa yang menjadi desa pemasok TKI/TKW juga menyadari
hal tersebut. Keberadaan Perdes Perlindungan TKI dan TKW di desa tersebut sejak
tahun 2009 memberikan jaminan keamanan sendiri bagi warga yang memutuskan
bermigrasi. Di samping itu, terminimalisirnya kerja-kerja para tekong yang
melakukan perekrutan illegal menjadi satu keberhasilan tersendiri. Hal
ini sinkron dengan hasil pendataan BMI terpilah yang dilakukan oleh LSD Tunas
Paice (salah satu lembaga yang konsen melindungi dan mengayomi BMI di
tingkatan desa) yang menyatakan pada tahun 2012 sebanyak 449 warga
berangkat dengan dokumen yang lengkap, 28 warga secara mandiri melalui
keimigrasian dan yang tidak berdokumen sebanyak 10 orang. Bandingkan dengan
tahun 2011 yang jumlah TKI tidak berdokumen sebanyak 41 orang dan pada tahun
2009 berjumlah 44 orang. Ini artinya terjadi perkembangan yang positif terutama
menyangkut migrasi aman.
Sementara itu, Lembaga Sosial Desa
Tunas Paice Desa Jenggik Utara pun intens mengawal Perdes tersebut, bagi
lembaga ini, kejahatan yang seringkali dilakukan oleh para tekong dan agency
mesti dikawal secara serius dan ditindak tegas. Tindakan litigasi maupun
non-litigasi sering dilakukan ketika menemui kasus-kasus yang terjadi pada TKI
dan keluarganya. Dari kerja dan kemenangan-kemenangan kecilnya dalam penanganan
kasus, antusiasme warga begitu terlihat, bukan hanya dari Desa Jenggik Utara
melainkan juga dari desa dan kabupaten tetangga Lombok Tengah. Banyakanya
laporan-laporan yang masuk ke LSD menjadi salah satu buktinya. Berikutnya
sebagai pengembangan dan meneruskan akselerasi program, Lembaga Sosial Desa ini
juga memprogramkan check kesehatan bagi keluarga BMI dengan melakukan Test
VCT HIV Aids. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengantisipasi
dampak yang ditimbulkan oleh para TKI dan TKW ketika sudah pulang di tanah air,
sekaligus sebagai bentuk perhatian untuk mengecek kesehatan mereka secara
berkala. Pada kegiatan ini, LSD bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan
Puskesmas Montong Gading.
Walaupun terlihat sulit, karena
mengajak orang untuk melakukan tes kesehatan, dengan kolaborasi yang baik
antara pemerintah desa, paralegal dan konselor, kegiatan ini mendapat
atensi yang bagus dari masyarakat dan disambut dengan antusias yang tinggi dari
peserta. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 18 September 2013 bertempat di
Kantor Desa Jenggik Utara dihadiri sebanyak 24 peserta atau orang, yang terdiri
dari 8 orang perempuan dan 16 orang laki-laki. Sehari setelah dilakukan test,
pada tanggal 19 September 2013 hasil tes VCT menunjukkan semua peserta min
alias tidak ada yang terinfeksi HIV Aids. Simak saja ungkapan dari Kepala
Desa Jenggik Utara mengenai acara ini.
“Kami sangat mensyukuri
terlaksananya kegiatan ini, para Kader LSD sudah menunjukkan kiprah dan
memenuhi harapan-harapan desa dalam mewujudkan masyarakat yang aman dan
terlindungi, terutama pada kondisi buruh migran di Desa Jenggik Utara. Saya
tahu dan merasakan betul kondisi mereka, sebab saya juga merupakan alumnus dari
TKI. Sehingga ketika ada kegiatan yang berkaitan dengan TKI dan TKW saya selalu
respon. Ini semua untuk kepentingan masyarakat secara luas. Sebenarnya jumlah
peserta bisa bertambah, asalkan dari pihak kesehatan, tim VCT datang tepat
waktu. Semoga di acara-acara yang akan datang, bisa sukses lagi”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar