NEWS

Label

Kamis, 15 Desember 2016

LSD Jenggik Utara Gelar Tes VCT HIV AIDS untuk BMI dan Keluarganya



Catatan Harian Paralegal dan Konselor Jenggik Utara
LSD Jenggik Utara Gelar Tes VCT HIV AIDS untuk BMI dan Keluarganya
Untuk mewujudkan migrasi yang aman dan sehat membutuhkan dukungan dari semua pihak. Selain berasal dari pemerintah dengan paket-paket programnya, juga keberadaan stakeholder seperti perusahaan jasa keberangkatan TKI, Karang Taruna, LSD signifikan dalam mewujudkan warga bermigrasi aman. Berbagai upaya telah dilakukan oleh komponen-komponen tersebut seperti membuat perangkat hukum dalam bentuk Peraturan Daerah, Peraturan Desa atau awiq-awiq yang secara spesifik melindungi BMI dan keluarganya. Akan tetapi satu kecenderungan umum yang cukup mengkhawatirkan adalah kecenderungan dari stakeholder tersebut melihat perlindungan hanya pada kondisi hilir BMI, yakni pada aspek pemberangkatan dan penempatan.
Sementara secara tindakan hulu seringkali dilupakan. Sehingga kita seringkali melihat tindakan terutama dari SKPD Pemerintahan (Dinas STT) atau Kepala Daerah yang melakukan tindak penanganan secara kasuistik. Seperti yang dituturkan oleh Direktur ADBMI, Roma Hidayat pada beberapa kesempatan bahwa konsep perlindungan mesti dilihat secara komprehensif. Kondisi TKI dan TKW bukan hanya dilihat dari penempatan dan kasus yang menimpa TKI pada kurun periode tersebut, akan tetapi juga melihat efek yang dihasilkan setelah penempatan. Seperti kesehatan para TKI, kemampuan untuk maksimalisasi remittance oleh keluarganya dan tentunya aturan yang lebih secara spesifik mengatur masalah per-TKI-an.
Desa Jenggik Utara yang merupakan satu di antara 10 desa yang menjadi desa pemasok TKI/TKW juga menyadari hal tersebut. Keberadaan Perdes Perlindungan TKI dan TKW di desa tersebut sejak tahun 2009 memberikan jaminan keamanan sendiri bagi warga yang memutuskan bermigrasi. Di samping itu, terminimalisirnya kerja-kerja para tekong yang melakukan perekrutan illegal menjadi satu keberhasilan tersendiri. Hal ini sinkron dengan hasil pendataan BMI terpilah yang dilakukan oleh LSD Tunas Paice (salah satu lembaga yang konsen melindungi dan mengayomi BMI di tingkatan desa) yang menyatakan pada tahun 2012 sebanyak 449 warga berangkat dengan dokumen yang lengkap, 28 warga secara mandiri melalui keimigrasian dan yang tidak berdokumen sebanyak 10 orang. Bandingkan dengan tahun 2011 yang jumlah TKI tidak berdokumen sebanyak 41 orang dan pada tahun 2009 berjumlah 44 orang. Ini artinya terjadi perkembangan yang positif terutama menyangkut migrasi aman.
Sementara itu, Lembaga Sosial Desa Tunas Paice Desa Jenggik Utara pun intens mengawal Perdes tersebut, bagi lembaga ini, kejahatan yang seringkali dilakukan oleh para tekong dan agency mesti dikawal secara serius dan ditindak tegas. Tindakan litigasi maupun non-litigasi sering dilakukan ketika menemui kasus-kasus yang terjadi pada TKI dan keluarganya. Dari kerja dan kemenangan-kemenangan kecilnya dalam penanganan kasus, antusiasme warga begitu terlihat, bukan hanya dari Desa Jenggik Utara melainkan juga dari desa dan kabupaten tetangga Lombok Tengah. Banyakanya laporan-laporan yang masuk ke LSD menjadi salah satu buktinya. Berikutnya sebagai pengembangan dan meneruskan akselerasi program, Lembaga Sosial Desa ini juga memprogramkan check kesehatan bagi keluarga BMI dengan melakukan Test VCT HIV Aids. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengantisipasi dampak yang ditimbulkan oleh para TKI dan TKW ketika sudah pulang di tanah air, sekaligus sebagai bentuk perhatian untuk mengecek kesehatan mereka secara berkala. Pada kegiatan ini, LSD bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas Montong Gading.
Walaupun terlihat sulit, karena mengajak orang untuk melakukan tes kesehatan, dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah desa, paralegal dan konselor, kegiatan ini mendapat atensi yang bagus dari masyarakat dan disambut dengan antusias yang tinggi dari peserta. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 18 September 2013 bertempat di Kantor Desa Jenggik Utara dihadiri sebanyak 24 peserta atau orang, yang terdiri dari 8 orang perempuan dan 16 orang laki-laki. Sehari setelah dilakukan test, pada tanggal 19 September 2013 hasil tes VCT menunjukkan semua peserta min alias tidak ada yang terinfeksi HIV Aids. Simak saja ungkapan dari Kepala Desa Jenggik Utara mengenai acara ini.
“Kami sangat mensyukuri terlaksananya kegiatan ini, para Kader LSD sudah menunjukkan kiprah dan memenuhi harapan-harapan desa dalam mewujudkan masyarakat yang aman dan terlindungi, terutama pada kondisi buruh migran di Desa Jenggik Utara. Saya tahu dan merasakan betul kondisi mereka, sebab saya juga merupakan alumnus dari TKI. Sehingga ketika ada kegiatan yang berkaitan dengan TKI dan TKW saya selalu respon. Ini semua untuk kepentingan masyarakat secara luas. Sebenarnya jumlah peserta bisa bertambah, asalkan dari pihak kesehatan, tim VCT datang tepat waktu. Semoga di acara-acara yang akan datang, bisa sukses lagi”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar