NEWS

Label

Kamis, 15 Desember 2016

Kesaktian Muzammil dari Tetebatu Selatan



Adalah Muzammil, kini terdaftar sebagai salah satu pejabat penting di Desa Tetebatu Selatan. Mulai merambah jenjang karir di Pemerintahan Desa sejak tahun 2012 sebagai Kepala Urusan Ketentraman dan Ketertiban (Trantib). Kebetulan ditunjuk sebagai salah satu peserta dalam pelatihan “Pengorganisasian Komunitas Laki-laki Idaman” perwakilan dari desa TBS pada tahun 2013 lalu dalam program kerjasama ADBMI dengan OXFAM tentu saja membuka pandangan pemuda yang biasa dipanggil “Pak Zem” ini tentang kodrat laki-laki dan perempuan serta bagaimana praktek bias gender berlaku dalam kehidupan sehari-hari di keluarga dan masyarakat sekitarnya. Apalagi posisinya yang terlahir sebagai anak terakhir dari 6 bersaudara dan laki-laki memberi pandangan yang berbeda tentang bagaiamana selama ini keluarganya membedakan antara dirinya dan saudara-saudara perempuannya membuatnya sedikit mulai memahami arti dari kodrat laki-laki dan perempuan baik dilihat dari agama maupun budaya yang sebenarnya. Ketimpangan ini membuat dirinya sedikit berpikir mengapa hal ini terjadi, namun kebiasaan yang sudah membudaya membuatnya hanya menerima keadaan karena bingung harus bagaimana untuk mencari tahu sumber atau awal dari kebiasaan tersebut. Latar belakang inilah yang membuat Pak Zem sangat antusias dengan adanya program LLB/LLI di desanya yang ternyata juga banyak menjawab pertanyaannya selama ini.
Pemuda kelahiran 1989 ini kemudian diberikan kesempatan untuk menduduki jabatan sebagai Kepala Urusan (KAUR) di Pemerintahan Desa tetebatu Selatan. Hal ini menjadi peluang bagi dirinya untuk mempelajari banyak hal dan membuat perubahan di desanya atau minimal di keluarganya. Piawai dalam mengurusi masalah Trantib (Ketenteraman dan Ketertiban) dibumbui dengan ide menarik untuk keberlangsungan program LLI dengan mengusung program GEMASARI yakni akronim dari Greakan Menyapu Satu Hari khusus laki-laki di desa TBS membuat posisi Pak Zem semakin dianggap penting oleh Kades TBS. Bagian pentingnya adalah saat Kades TBS, Pak Gunanto yang memang ingin merubah desanya dengan semangat pemuda menggantikan satu-persatu pejabat di desa termasuk Kadus. Tersiratlah nama Muzammil sebagai salah satu Kadus Sompang menggantikan kadus sebelumnya yang telah habis masa jabatan. Meskipun masih berstatus PJS untuk Dusun Sompang, wewenang yang dimiliki persis sama dengan Kadus. Berbagai ide pembangunan dan pemberdayaanpun semakin banyak tercurah termasuk salah satunya adalah membentuk Kelompok Usaha Perempuan (yang beranggotakan ister-isteri para TKI) yang bergerak di bidang usaha makanan (jajanan basah) yang dipasok ke sekolah-sekolah di seputar desa TBS. Bahkan kini, pria berparas bak artis korea ini sudah seperti “tangan kanan” Pak Kades, beberapa urusan terkadang tidak membutuhkan persetujuan Pak Kades, beliau cukup “menandatangani“ bagian mengetahui. Sang Kadus pun semakin leluasa mengatur pembangunan dan pemberdayaan di dusun kelahirannya tersebut. Perubahan ini juga semakin menginspirasi Kades sehingga beberapa gerakan yang dilakukan Pak Zem di dusunnya direplikasi di beberapa dusun lain dengan menggerakkan kadus dan kader sebagai pion terdepan. Pak Zem yang kini sudah memiliki isteri sejak 2015 lalu tampak berubah, tidak seperti pada saat masih lajang. Menurut pengakuan isterinya (Ibu Hilmi), Pak Zem memang sering bersikap manja (bawaan anak terakhir) padanya tetapi dalam hal pekerjaan rumah, beliau tidak ragu ikut turun tangan dan membantu mengerjakan. Menurut Pak Zem, perubahan pola pikir (melawan arus budaya yang keliru) adalah sesuatu yang pasti terjadi, namun kapan waktunya adalah sebuah misteri, meski demikian kita harus mulai dari diri sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar