SEJARAH DESA SELEBUNG KETANGGA
Desa
selebung merupakan desa tertua atau asli kapan mulai didirikan atau dibentuk
secara permanen tidak dapat ditentukan. Tetapi berdasarkan kejadian-kejadian di
tempat lainyang ada hubunganya denga berdirinya desa atara lain kejadian perang
atara raja pejanggik dengan patihnya bajar getas yang mengundang raja bali
karang asem.terjadinya pada tahun 1692,maka desa selebung ketangga ini
didirikan setelah kerajaan bali menguasai seluruh pelau lombok yaitu pada tahun
1700,
Asal
usul terbentuknya desa ini tidak terlepas dari kejadian perang patih banjar
getas dengan raja pejanggik.adapun yang mendirikan desa ini dari keturunan
demung pena. Demung pena merupakan raja kecil ( kedemungan ) dibawah kerajaan
pejangik yang ikut juga di serang oleh pasukan raja bali. Sebagai akibatnya
keturunan demung pena menyingkir kearah timur yakni desa joruwaru.
Jatuhnya
kerajaan pejanggik sangat mempengaruhi keadaan kedemungan pena karna kaula bala
( rakyat ) pejanggik yang setia pada rajanya ikut mengkir ke parwa ( sakra
. di parwa datu pejanggik tidak lama
karna mersa tidak aman di sebabkan karna pasukan patih banjar getas dan pasukan
kerajaan bali terus memburunya, lalu datu pejanggik mengungsi kepulau sumbawa,
sementara rakyat ada yang menetap di parw sakra dan ada yang ada yang ikut
mengungsi. Sementar kaula bala yang
tnggal parwa sakra terus menerus membanbat hutan untuk perladangan sampai kedaerah selatan, hal inilah yang
mendorong untuk membendung pembabatan hutan.
Setelah
seluruh kerajaan pejanggik takluk kepada kerajaan bali, maka raja bali
mengkongsolidasaikan keadaan wilayah yang telah direwbutnya, masing-masing raja
kecil atau desa tetaap memerintah di tempatnya asalkan tetap membayar upeti
pada kerajaan bali. Tetapi mal petaka terjadi setelah raja bali memerintah di
seluruh pulau lombok, keadaan iklim berubah selama tujuh tahun pulau lombok
menjadi padang
yaitu curah hujannya sedikit sehingga terjadi kekeringan, mak rakyat di pulau
lombok puyung ( gagal panen). Melihat
keadaan ini terus menerus terjadi, akhirnya anak agung raja bali mengadakan
munsyawarah dengan pimpinan sasak yang masih ada, antara lain ketiga bersaudara
bekas wakil kedemungan pena.
Anak
agung bertanya “ sebelum saya datang, apakah memang begini keadaan disini….? Di
jawab oleh salah satu pimpinan sasak pada waktu itu, bahwa keadaan seperti ini
tiidak pernah terjadi melainkan subur dan makmur.
Melihat musim
kering yang berkepanjangan anak agung mointa raja pejanggik yang berada di
pengungsiannya ( sumbawa ) kebali kepulau lombok untuk memerintah dan di
pelakukan dengan baik oleh kerajaan bali. Untuk tugas mengfembalikan raja
pejanggik dari pengungsianya, diutuslah nek riawangsa, nek riaman dan nek riani
dari kedemungan pena, konon menurut cerita air laut berubah menjhadi darat
sehingga mereka tidak memakai perahu melainkan jalan kaki itulah salah satu
kesaktian yang mereka miliki, dan akhirnya setelah melakukan perjalanan
sebanyak 3 kali maka mereka berhasil membawa pulang datu pemban ( datu
pejanggik ) bersama keturunannya kepulau lombok.
Keberhasilan
nek riawangsa dalam tugas ini membuat namanya makin tenar baik terhadap ataasanya maupun kaula bala,
sehingga pemilihan pipinan yang akan memimpin selebung ketanngga di tunjuklah
nek riawangsa. Mulai saat itu dia diberi
gelar ( dijuluki ) di juluki nek gulangge di ambil dari nama raja yang sangat
kuat dan gagah perkasa yang terdapat dalam cerita serat menak. Tetapi ada juga
yang menyebut nek bulange ( artinya nek yang dibulang/diikat pedang pada
pelangkek atau pergelangan tangannya).
Sedangkan
saudara-saudaranya yang lebih tua tidak sanggup lagi untuk memimpin, cukup
memeberikan nasehat karna usia yangh telah lanjut, mereka lebih mencari
ketenagan hidup dengan mengerjakan kesenangan yangh mereka gemari yaitu memikat
burung.
Sejak saat itu nek gulanngge dianggap sebagai
pimpinan pemerintahan pertama di desa selebung yang wilayah di bagi dua wilayah
bekas kedemungan pena di mulai dari dusun para ( sekarang masuk desa semoyang
lombok tengah ) sampai dusun tundak terus membelah dua kecamatan keruak yang
sekarang. Sedangkan di bagian selatan di pegang oleh keluarga yang tetap
tinggal di juruwaru
Pada
pemerintahan nek gulangge, selebung sangat maju, kemakmuran dikalangan rakyat
sangat nampak sekali sehingga orang-orang dari desa lain datang berbondon-bondong
kedesa selebung.
Nek
gulannge meniggal dunia dan dimakamkan di pemakaman buhlawang keruak bersama
kedua saudaanya yakni nek riaman daan nek riani. Ketiga makam pediri selebung ini masih utuh dan terawat sapai sekarang yang terletek ditengah-tengah
pekuburan umum buhlawang keruak.
Sepeninggal
nek gulangge pemerintahan di lanjutkan oleh putranya yakni nek dulur, nek dulur
diganti mamiq yusup. Pada masa pemerintahan ini terjadi ketidk stabilan sistem
pemerintaha sehingga sedikit demi sedikit wilayah yang ada di bawah
pemerintahan selebung melepaskan diridan masuk ke desa lain, seperti para di
ambil oleh desa ganti, tundak dan sekitarnya masuk kedesa joruwaru.
Pada
pemerintahan mamiq yusup teguran datang dari kerajaan bali ( anak agung ) karnamamiq
yusup kurang aktif mengirim pengayah ( tenaga kerja ) yang bekerja untuk
membangun bangunan pemerintahan kerajaan bali sehingga mamiq yusup ditahan dan
di berhentikan karna tidak setia membayar upeti. Sebagai penggatinya di carilah
menak selebung tetepi dikalangan menak selebung tidak ada yang sanggup.
Pada
masa kerajaan bali di suku sasak, orang yang boleh jadi pemimpin atau kepala
desa harus dari darah menak ( bangsawan ), oeleh karna tidak ada yang sanggup
dari menak selebung maka dicarilah menak yang lain yakni menak ketangge,
akhirnya di angkatlah mamiq asmia salah seorang menak ketangge untuk memimpin
desa selebunga, setelah di adakan musyawarah dengan menak selebung maka pusat
pemerintaha dialihkan didusun ketangga dan dengan demikian desa selebung diubah
namanya dengan nama desa selebung ketangga. Mq asmia meninggal dunuia dan di
makamkan di pemakaman buhlawang kemudian beliau di gantikan oleh putranya
sendiri yakni Mq kertasih dan di sebut juga dengan nek wayah belang, dan pada
saat inilah ada kepala agama atau penguhulu desa yang saat itu untuk pertama
kalinya di pegang oleh Hajji muda.
Pada
masa itu jabatan sangatlah penting, sehingga selain menjadi pemimpin agama juga
n sebagai Lit krama desa yaitu semacam
penasehatb yang mendampinhgi kepala desa jika ada dikalangan masyarakat yang
melanggar yang melanggar hukum agama, setelah Mq kertasi berusia lajut beliau
digantikan oleh putranya yaitu Mq wirabakti, kemudian dia berhenti dan
digantikan kakanya Mq ratmaji di sebut juga mamik ocet. Dan pada masa ini oleh
pemerintahan kolonial belanda pusat pemerintahan harus di pusatkan di selebung
sehingga nama desa menjadi selebung ketangga.
Pada
tahun 1918 Mq ocet mengundurkan diri karna usia lanjut, kemudian diganti oleh
putra Mq kertayang, Mq kertqyqng menjadi kepala desa
selama 35 dalam tiga zaman yaitu zaman pemerintahan kolonial belanda, zaman
pendudukan jepang, dan sampai zaman kemerdekaan.
Pada
zaman pedudukan jepang Mq kertayang nyaris di hukum mati oleh tentara jepang
karna dituduh menimbun padi untuk sango ( bekal ) untuk melawan jepang padahal
padi itu di kumpulkan oleh masyarakat untuk membangun masjid selebung secara
permanen Mq kertayang memerintah sampai tahun 1955 dan dimakamkan di halaman
masjid selebung berdampingan dengan makam h. abdullah dan Mq ratnawayang bekas
penghulu pemerintahan sudah di zaman kemerdekaan, maka
untuk mencari penggatinya harus melalui pemilihan secara lansung dan demokrasi
oleh masyarakat desa selebung.
Beberapa pejabat desa
setelah pemilihan lansung oleh rakyat selebung:
MQ. WIRA JAGAT: (1953-1957), oleh karna administrasi
pemerintahan desa pada waktu itu belum sempurna, maka pemilihan kepala desa
pada waktu itu dapat kita sebut dengan pemilihan kepala desa zaman batu,
mengapa di sebut zaman batu…? Karna pemlihan di gunakan batu sebagai surat suara.yang berhak memilih pada waktu itu hanyalah
kepala keluarga yang laki saja dengan membawa sebuah batu kecil sebagai surat suara di taruh di tempat calon yang sudah di
tentukan (tampa
rahasia)di saksikan oleh semua masyarakat yang hadir. Bagi yang sudah memilih
di kumpulkan di suatu tempat agar tidak bercampur dengan yang belum memilih.
H. KAMARUDIN:(1957-1966) pada tahun h. kamarudin
menjabat kepala desa selebung ketangga, ada pemekaran desa di lombok timur
tahun 1961, wilayah desa selebung ketangga bertambah dengan mwsuknya dusun
mendane, sempong dan leng aluh bekas wilayah desa joruwaru.
LALU RATNADI (1957-1977) Menjabat menjadi kepala desa
slama 2 priode.
LALU
RATMAWE BA (1/9 – 1/10/1977) Sementara ada kepala desa difinitif maka L. ratmae
BA menjadicamat keruak menjabat kepala desa selebung ketangga.
LALU
WIRE BAKTI (1/10- mei 1978) karna ada kesibukan lain sebagai camat, maka camat
keruak melimpahkan pada stafnya yakni L. wie bakti sebagai kepala desa selebung
ketangga, sementara ada kepala desa yang dipinitif.
H.
KAMARUDIN (MEI 1978- 15 OKTOBER 1984) H. Kamarudin kembali menjadi kepala desa
uantuk satu kali masa jabtan.
LALU
RUMENENG (15 OKTOBER- 17 JUNI 1985) L. rumeneng menjabat sebagai kepala desa
sementara semetara di adakan pemilihan sesuai dengan undang-undang, pada saata
itu L.rumeneng adalah sekdes.
LALU
ANDJI (29 MEI 1985- 29 MEI 1993) untuk memenuhi uandang-undang no 5 tahun 1979
terpilihlah L. andji sebagai kepala desa selebung ketannga dengan masa jabatan
8 tahun.
HAMZAH
(29 MEI 1993 – 7 SEPTEMBER 1993) Sebagai sekdes beliau di tunjuk untuk menjabat
sementara ada kepala desa terpilih.
LALU
ANDJI (8 SEPTEMBER 1993 – 8 SE ,PTEMBER 2001) Darhi hasil pemilihan L. andji
untuk kedua kalinya terpilih sebagai kepala desa selebung ketangga dengan masa
jabatan 8 tahun.
HAMZAH
(10 SEPTEMBER 2001-11 SEPTEMBER 2002) sehubungan dengan berakhirnya jabatan L. andji sebagai kepala
desa, dalam rangka memperoses pemilihan kepala desa , di tunjuk sekretaris desa
sebagai pejabat sementara.
Pada saat hamzah
menjabat sebagai pejabat sementara
berlaku undang – undang baru sebbagai penggati undang – undang noi 5
tahun 1979 yang mengatur tentang desa yaitu udang- undang no 22 tahun 1999 yang
berdasarkan undang- undang tersebut nama lebaga musawarh desa (LMD) di rubah
menjadi badan perwakilan desa (BPD) denagan anggotanya diplih lansung oleh
rakyat.
H.
LALU MUSANIP (11 SEPTEMBER – 10 0KTOBER 2002) Be rdasarkan undang – undang no 22 tahun 1999 masa baktii
pejabat se mentara minimal sealama 1 tahun, di samping itu juga karna terjadi
komplik di desa selabung ketangga yang di se babkan dari ketidak puasan sepihak
dalam proses pemilihan kepala desa, maka di tunjuklah H. musanip staf kantor
BPMD Kabupeten lombok timur sebagai pejabat sementara desa selebung ketannga.
DRS.
SAHUDIN ( 10 0KTOBER 2002 - 10 OKTOBER 2007 ) Pada saat kepemimpin Drs sahudsin
berlaku lagi undang – undang baru sebagi penggati undang – unndang no 22 tahun
1999 yaitu undang – undang no 32 tahun 2004, yang undang –undang tersewbut nama
badan perwakilan desa ( BPD ) dirubah menjadi badan permusawaratan desa (BPD)
yang keanggotaanya tidak lagi melalui proses pemilihan tetapi dipilih atas
musawarah oleh masyarakat di tingkat dusun.
LALU
WIRE NAME (22 AGUSTUS 2007 – 27 OKTOBER 2007) setelah masa jabatan kepala desa
berakhir di tunjuklah pejabat sementara yakni nlalu wire name yang menjabat
pelaksana tugas kasi pemerintahan camat keruuak sebagai pejabat sementara
kepala desa karna Drs sahudin ikut juga dalam pencalonan kepala desa selebung
ketangga.
DRS
SAHUDIN ( 27 OKTEBER 2007 SAMPAI SEKARANG) untuk kedua kalinya Drs sahudin
kembali terpilih sebagai kepala desa untuk yang kedua kalinya, dan masih
memerjintabh sampai sekarang.
Ada
beberapa faktor yng membuat masyarakat desa selebung ketangga, karna di
selebung ketangga banyak lahan kering, dengan banyaknya lahan kering masyarakat
menjadi lebih semangat bagaimana caranya bisa bercocok tanam dengan orang-orang
yang berada di lahan subur, dengan begitu masyarakat selebung sekarang pda saat
musim kering bisa menanam tembakau, pada saat musim hujan masyarakat bisa
menanam padi yang cocok denga kelabihan air.
SEJARAH MIGRASI DESA
SELABUNG KETANGGA
Yang
petama kali bermigrasi di kampung wates dusun ketangga barat desa selebung
ketangga yaitu Aq. Maryam bersama Mq tawar dan 23 orang lainnya dari desa- desa
lain pada tahun 1979, temennya berangkat waktu itu bersama 25 orang yang di
bawa oleh tekong dari sumbawa dengan biaya 20.000 Rp.
Aq.
Maryam berangkat atas hipitan ekonomi karna Aq. Maryam adalah buruh tani , dan
itunpun musiman, Aq. mariam tidak merasa cukup dengan pendapatannya sebagai
buruh tani di dorong lagi dengan cerita - cerita dari orang-orang buntiang dan
desa-desa lainya semakin memantapkan tekat Aq. Maryam, dan kebetulan ada tekong dari sumbawa yang bernama Mursid dia
datang sendiri keliling kekampung-kampung mencari BM ilegal.yang mau bekerja
kemalasyia.
Aq
maryam berangkat ke malasyia dengan temen 25 orang dengan jalur ilegal, naik
perahu layar di tanjung luar menuju sumbawa, baru sampai sumbawa setelah
semalam berada di perahu layar, di sumbawa Aq. Maryam di tampung selama 2 hari
bersama temen- temennya yang 25 orang setelah di tampung selama 2 hari di
sumbawa, baru naik perahu yang lebih besar lalu berangkat menuju batam
kira-kira seminggu sampai di pulau sumatra baru baerhenti mengambil air dan
melengkapi kebutuhan-kebutuhan yang lain, setelah semuanya dilengkapi lansung
berangkat menuju kebatam, sampai di batam di tampung dulu kira-kira sampai 2
minggu oleh tekong yang ada dibatam, setelah dua minggu baru di berangkatkan
menuju malasyia,sampai di malasyia setelah melakukan perjalanan selama 2 hari
dari batam.
Aq.
Maryam sampai di malasyia setelah melakukan pejalanan dari rumah,
penampungan baru bisa sampai ke malasyia
selama 1 bulan setelah di malasyia Aq. Maryam kerja di kebun kelapa sawit dan
selama Aq. Maryam di malasyia tidak
pernah mengirim uang selama, dia bekerja di malasyia yaitu selama 2
tahun.Setelah 2 tahun dia di malasyia, Aq. Maryam pulang dengan membawa hasil
kerja di malasyia sebanya 2000 Ringgit malasyia, dia pulang menggunakan perahu
menuju batam, di batam dia membeli tiket pesawat menuju jakarta, sampai di
jakarrta dia membeli tiket bus menuju mataram lombok, dari jakarta menuju
mataram baru sampai setelah melakukan perjalanan selama 3 hari setelah sampai
di rumah Aq. Maryam menukar uangnya yang 2000 Rnggit
Dengan
hasil yang yang 1400.000 Aq maryam mkembangun rumah dan memenuhi kenutuhan
hidunya sehari-hari, hasilnya itu tidak ada yang dipakai untuk kebutuhan lainya
kecuali hanya untuk membangun rumah dan memenuhi kebutuhan hidupnya dan
keluarganya.tepapi rumah yang di bangun hasil keringatnya sendiri di malasyia
hanyalah tinggal puing – puing enangan saja.
rumpun,
proses keberangkat tidak terlalu sulit, dan tidak terlalu membutuhkan
keterampilan yang khusus.
Adapun dampak-
dampak yang di timbulkan setelah bermigrasi kenegara lain yaitu: setelah pulang
bermigrasi mereka bisa membuatkan dirinya lapangan pekerjaan dengan membeli sawah/menyewa
lahan persawahan dengan hasi bekerja di negara lain, pemukiman di lingkungan
mantan BM yang dulu kumuh menjadi lebih bersih paling tidak BM dengan hasil
sebagai buruh migaran mereka bisa menata atau membersihkan pekaranganya dengan
membuat pagar keliling yang dulu di pekarangan rumahnya banyak semak-semak atau
ruput liar menjadi di tanami bunga bunga, dan yang dulu memelihara ternak
beralih ke pemeliharaan motor, bangunan rumah yang dulu nmemekai arsitektur
tradisional berubah menggunakan arsitektur bangunan modern. Budaya- budaya
menjadi berubah yang dulu berpakain biasa –biasa berubah menggunakan
pakaian-pakaian bermerk levi’s, kardinal dll, dari segi sikap yang dulu agak
minder menjadi percaya diri karna pengaruh merasa sudah memiliki apa yang di
miliki orang lain, dan berbahasa menggunakan kosa kata-kosa kata malasyia
menjadi bahsa sehari hari, kosa kata yang sering di gunakan sehari-hari antara
lain: Mancis, tolak balik, makwe, trok,
pusing balik, tak kire, stakat ddl\.
Anggapan
masyarakat tentang BM perempuan di desa selebung biasa-biasa saja karna banyaknya
BM perempuan yang sudah bolak balik menjadi tkw, dan kebiasanya sekarang labih
banyak BM perempuan yang berhasil dari pada BM laki-laki tetapi kalau untuk
anak-anak dilarang keras untuk menjadi BM karna masih belum layak melakukan
pekerjaan- pekerjaan yang berat-berat tetepi ada juga yang melakukanya dengan
memfiktifkan data dan sembunyi-sembunyi yang di fasilitasi oleh para calo(
tekong ).
Selama ini masih belum ada upaya-upaya yang di
lakukan masyarakat untuk membantu korban buruh migran.
Profile Desa Selebung Ketangga
Luas wilayah desaselebung ketangga seluas 2,
92 KM persegi yang terdiri dari :
v Lahan sawa :
713 ha
v Pekarangan : 249 ha
v Tegal : 199 ha
v Lahan kering : 82 ha
v Kolam : 2 ha
v Lain-lain : 90 ha
Jumlah dusun sebayak 9 kepala dusun yang terdiri dari :
§ Selebung
§ Kuang
datuk
§ Peyelak
§ Dasan
luah
§ Montong
sari
§ Jero
poto
§ Bintang
oros
§ Bagik
lunjer
§ Gon
luek
Jumlah penduk yaitu 4577 jiwa yang terdiri dari :
ü Penduduk laki-laki : 2625 jiwa
ü Penduduk perempuan : 1952 jiwa
ü Beragama islam : 4577 jiwa
ü Kepala keluarga : 1534 kk
ü Penduduk miskin : 812
jiwa
Klasifikasi lapangan kerja penduduk desa selebung
ketangga yaitu:
v Petani : 1744 orang
v Buruh tani :
459 orang
v Pedagang :
321 orang
v Montir/ Sopir : 69
orang
v Kariwan swasta : 87
orang
v Pengerajin : 3 orang
Tukang kayu/ batu, bangunan : 58 orang
v Pegawai negeri sipil : 128 orang
v Guru : 128 orang
v Lain-lain : 170
orang
Pedapatan perkapita penduduk desa selebunng
ketangga Rp 500.000
Relasi perempuan di lingkungan keluarganya
di desa selebung 80% di sektoer pertanian sebagai buruh tani dan ibu rumah
tanngga, 15%nya berdagang, da 5%ny lain-ain,pengambil kabijakan rumah di dalam
rumah tangga masih masih 85% pada suami, suami masih bersifat otoriter harus
apa yang diputus diikutti oleh anggota keluargannya, istri hanya di jadikan
bendahara apa yang mau di beli dan mau di kemanakan unag yang dikirimi suaminya
itu harus menunggu keputusan sang suami, minsalnya mau di belikan motor maka
haruas di beli dengan jenis dan merk motor yang di ingkan suami.
Ada
beberapa lebaga formal desa yaitu BPD, LKMD, KARAN TARUNA, LSD dan PKK.
Peranan
kelembagaan desa di selebung ketangga secara formal yaitu ikut merencanakan dan
mengawasi pembangunan yang di laksanakan di desa .Peranan secara informal
kelembagaan desa selebung ketangga yaitu sebagai panutan di masyarakat desa
selebung ketangga.
Lembaga informal di desa selebung yaitu:
v Kelompok banjar kematian.
v Kelompo hiziban.
v Kelompok persatuan adat desa selebung.
v Gendang belek mendane.
v Gendang belek semprong kwang datuk.
v Gendang belek mandalika selebung
v Cilokak buhlawang timur.
Orang-orangYang di tokohkan
atau sebagai juru kunci di desa selebung ketangga yaitu ada 2 orang :
ü PPN H.LL. Fathurrahman Denga alamat dusun
penyelak.
Pontensi
yang dapat di mamfaatkan di desa selebung ketanggg yaitu:
Ø BUMDES (Badan usaha milik desa ), bumdes
ini di mamfaatkan untuk mengelola usaha di desa di selebung ketangga.
Ø Koprasi padeangen selebung, ini di bangun
oleh kelompok masyarakat di selebung ketangga yang bermafaat untuk sipan pijam.
Ø Koprasi unit desa.
Ø SPP
PNPM mandiri
Adapun unit usaha yang di lakukan masyarakat selebung antara
lain:
§ Pedagang kecil atau bakulan, ini banyak
dilakukan oleh perempuan di wilayah selebung bagian selatan dengan menjual ikan
yag sudah diproses oleh mereka sediri, dengan cara membeli ikan dari nelayan
lalu di proses dalam bentuk ikan bakar ( maskan ), ikan pindang, dan ikan yang
kering yang di keringkan dengan sinar matahari. Ini dijual di pasar keruak pada
sore hari, ini sangat banyak orang yang membeli disana bukan hanya penduduk
desa selebung ketangga tetapi banyak juga dari penduduk lainya din kec,keruak,
kec.joruwaru, kec. Sakra timur,kec. Sakra barat, dan kec. Sakra, dan ad juga
yang berjualan klkeliling.
§ Pedagang kios ini di lakukan sebagian
kecil masyarakat selebung dengan menjual sembako.
§ Petani pengopen tembakau, ini banyak di
lakunkan oleh mastyarakat selebung dengan menanam tembakau sampai peroses
pengeringan tembakau dengan metode penopenan, ada juga yang hanya menanam
tembakau, dan ada juga yang mengopen tembakau dengan membeli daun tembakau
basah di petani yang hanya menanam saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar